Headlines News :
Home » » Ruang Lingkup Akhlak Mulia/Karakter

Ruang Lingkup Akhlak Mulia/Karakter

Written By mikailahaninda.blogspot.com on Sabtu, 07 Maret 2015 | 09.55


Dilihat dari ruang lingkupnya, akhlak mulia dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak terhadap Khaliq (Allah swt.), dan akhlak terhadap makhluq (selain Allah swt.). Akhlak terhadap makhluk ini masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap makhluk hidup selain manusia (seperti tumbuhan dan binatang), serta akhlak terhadap benda mati (lingkungan secara umum) (Marzuki. 2009: 22). Ruang lingkup akhlak mulia di sini masih bersifat umum, dengan spesifikasi pembagiannya yang didasarkan pada siapa akhlak mulia itu ditujukan.
Abdullah Daraz (Yunahar Ilyas, 2009: 5-6) mengatakan bahwa secara umum ruang lingkup materi akhlak dapat dibagi dalam lima bagian yaitu: 1) akhlak pribadi, 2) akhlak berkeluarga, 3) akhlak bermasyarakat, 4) akhlak bernegara, dan 5) akhlak beragama. Sementara itu, menurut Sutiah (2003: 32), ruang lingkup akhlak mulia meliputi: 1) akhlak terhadap Allah swt., 2) akhlak terhadap Rasulullah saw., 3) akhlak pribadi atau akhlak terhadap diri sendiri, 4) akhlak dalam bermasyarakat, dan akhlak dalam berbangsa dan bernegara.
Dari paparan pendapat tentang ruang lingkup akhlak mulia yang diungkapkan oleh Abdullah Daraz dan Sutiah tersebut menunjukkan pembagian ruang lingkup akhlak mulia secara lebih terperinci dengan penyebutan klasifikasi yang lebih sederhana dan spesifik. Namun demikian, inti dari semua pendapat tersebut adalah mencakup dua aspek yaitu: akhlak terhadap Allah swt. dan akhlak terhadap sesama makhluk (semua ciptaan Allah swt.).
Dalam menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, Al-Ghazali mencoba mengidentifikasi sepuluh perilaku akhlak pribadi Islam yang berdasarkan Al-Quran, yaitu: 1) berbuat jujur atau amanah, 2) berpendirian yang kuat atau tidak mudah menyerah, 3) bersifat adil, 4) menepati janji, 5) memelihara diri dari maksiat, 6) berani membela kebenaran, 7) pemurah atau dermawan, 8) ramah, 9) memaafkan, dan 10) sabar (Srijanti & Wahyudi, 2007: 89).
Selain kesepuluh contoh perilaku akhlak mulia yang sudah di jelaskan di atas, masih banyak lagi contoh akhlak mulia yang diajarkan kepada manusia baik yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Ini dapat dilihat seperti yang dijelaskan Marzuki dalam bukunya Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam terdapat beberapa contoh akhlak mulia, yaitu:
a.       Akhlak terhadap Allah swt. antara lain yaitu: qana’ah, tawakkal, syukur, takwa, taat kepada perintah Allah swt., taubat, khauf, raja’, ikhlas, cinta, dan husnuzhan.
b.      Akhlak terhadap Rasulullah saw. antara lain yaitu: beriman kepada adanya Rasulullah saw. mencintai dan memuliakan Rasulullah saw. taat dan patuh kepada Rasulullah saw. mengucapkan shalawat dan selamat kepada Rasulullah saw. dan meneladani Rasulullah saw. 
c.       Akhlak terhadap diri sendiri, antara lain yaitu: memelihara kesucian lahir dan batin, sabar, iffah, wara’, zuhud, ikhlas dan rela berkorban, saja’ah, istiqamah, amanah, siddiq, tabliq, pathanah, menepati janji, adil, tawadlu’, malu, pemaaf, jihad, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet, teliti, gigih, berinisiatif, berpikir positif, percaya diri, disiplin, tidak mudah putus asa, percaya diri, dan bersemangat tinggi.
d.      Akhlak dalam masyarakat, antara lain yaitu: menghormati orang lain, menyayangi yang lemah, menyayangi anak yatim, menolong orang lain, pemurah dan dermawan, mengunjungi orang sakit, memenuhi undangan, menyebarkan salam, amar ma’ruf dan nahi munkar, menaati ulama dan ulil amri, toleransi, sopan dalam berkata dan bertindak, sopan dalam bertamu dan menerima tamu, sopan dalam berteman, sopan dalam berpakaian, bekerja sama dalam hal kebaikan, musyawarah untuk mufakat, dan menaati aturan yang berlaku.
e.       Akhlak terhadap lingkungan, antara lain yaitu: memelihara lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, berbuat baik terhadap binatang, menjaga kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan, memanfaatkan sumber daya alam secara adil atau tidak berlebihan, tidak membuang kotoran sembarangan yang dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan volusi.
Dari paparan pendapat para ahli tentang ruang lingkup akhlak mulia yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam secara umum menekankan kepada manusia agar berakhlak mulia terhadap semua yang ada dalam segala situasi dan kondisi, tidak terbatas pada hubungan dengan Tuhan saja, akan tetapi mencakup akhlak mulia dalam hubungan dengan sesama manusia, terhadap diri sendiri, serta terhadap lingkungan sekitar. Dengan demikian tepatlah bahwa agama Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam beserta isinya (rahmatan lil alamain).
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Berbagi | AULIA | Mikaila
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DARIKU UNTUKMU - All Rights Reserved