Headlines News :
Home » » FAKTA, KONSEP, dan GENERALISASI

FAKTA, KONSEP, dan GENERALISASI

Written By mikailahaninda.blogspot.com on Rabu, 11 Februari 2015 | 11.21

BAGIAN II
FAKTA, KONSEP, dan GENERALISASI

A.    Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi pada bagian II ini, mahasiswa diharapkan dapat menguasai struktur keilmuan IPS (Fakta, Konsep, dan Generalisasi.

B.     Deskripsi Materi
Dalam proses pembelajaran konsep dasar IPS terdapat beberapa tahapan struktur pengetahuan yang harus dipahami dan dikuasai oleh mahasiswa, antaralain yaitu, Fakta, Konsep, dan Generalisasi.
1.    Fakta 
Untuk mendefinisikan fakta sesungguhnya tidaklah semudah yang sering kita bayangkan. Masih terdapat bergagai pendapat dan tafsiran yang cukup melelahkan. Apa sesungguhnya fakta itu? Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (2000: 449-450), yang dimaksud fakta adalah sebagai berikut:
1)      Sesuatu yang digunakan untuk mengacu pada situasi tertentu atau khusus.
2)      Kualitas atau sifat yang actual (nyata) atau dibuat atas dasar fakta-fakta. Kenyataan; kenyataan fisik atau pengalaman praktis sebagaimana dibedakan dengan imajinasi, spektualisasi, atau teori
3)      Sesuatu hal yang dikenal sebagai yang benar-benar ada dan terjadi, terutama yang dapat dibuktikan oleh evidensi (bukti) yang benar atau dinyatakan benar-benar terjadi.
4)      Hal yang terjadi dapat dibuktikan oleh hal-hal yang benar, buan oleh berbagai hal yang telah ditemukan.
5)      Suatu penegasan, pernyataan, atau informasi yang berisi atau berarti mengandung sesuatu yang memiliki kenyataan objektif, dalam arti luas adalah sesuatu yang ditampilkan dengan benar atau salah karna memiliki realitas objektif.
Sementara itu, pengertian tentang fakta juga banyak dikemukakan oleh para ahli seperti berikut ini:
1)      Bachtiar (1997: 112-113) fakta merupakan abstraksi dari kenyataan yang diamati, yang sifatnya terbatas dan dapat diuji kebenarannya secara empiris.
2)      Schuncke (1998: 19) fakta merupakan building blocks yang digunakan untuk mengembangkan konsep.
3)      Helius Sjamsuddin (1996: 5) bahwa fakta umumnya erat hubungannya dengan jawaban atas apa, siapa, kapan, dimana, dan juga dapat berupa benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa apa yang pernah terjadi pada masa lalu.
4)      Goode (1952: 7-8) fakta harus merupakan rumusan yang tajam, tertentu, tidak mengandung pertanyaan dan memiliki bukti sendiri.
5)      James A. Banks (1977: 84) fakta adalah kejadian berbagai hal atau peristiwa tertentu yang pada gilirannya menjadi data mentah atau pengamatan dari ilmuan-ilmuan sosial.
Dari beberapa uraian pendapat ahli tentang pengertian fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan  yang sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau  sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.  Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Ini artinya banwa fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
 Fakta merupakan pernyataan positif dan umusannya sederhana, terkadang pendidik juga perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti:
1)      Siapakah temanmu yang tidak hadir hari ini pada perkuliahan hari ini?
2)       Siapakah nama dosen matakuliah Konsep Dasar IPS Anda yang sedang mengajar saat ini?
3)      Ada berapa bangku tempat duduk yang ada di ruang ini?
Berdasarkan jawaban yang dikemukakan mahasiswa atas pertanyaan di atas menunjukkan sebuah fakta. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa fakta itu sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena:
1)      Kemampuan untuk mengingat fakta sangat terbatas
2)      Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.
3)      Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau  beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.
2.    Konsep
Perang, damai, konflik, dan sebagainya merupakan peristiwa sosial. Apakah perang merupakan konsep? Mengapa perang disebut sebagai konsep? Apa  ciri-ciri konsep? Konsep merupakan salah satu komponen dasar yang harus  dikuasai untuk mempelajari IPS.Bila beberapa  fakta  dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka hasilnya disebut dengan konsep.  Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588) konsep diartikan sebagai gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Pengertian tentang konsep menurut para ahli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)        Schwab (1969: 12-14), konsep merupakan abstraksi, suatu konstruksi logis yang terbentuk dari kesan, tanggapan, dan pengalaman-pengalaman kompleks.
2)        James A. Banks (1977:85) suatu konsep adalah suatu kata abstrak atau frase yang bermanfaat untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan suatu kelompok berbagai hal, gagasan atau peristiwa.
3)        Jack R. Frankel mengatakan bahwa sebenarnya konsep-konsep itu dalam kenyataannya tidak ada.
4)        Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.   
5)        Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).    
6)        Menurut More dalam Skell (1995:30), konsep adalah sesuatu yang tersimpan dalam benak atau fikiran manusia berupa ide dan gagasan.
7)         Parker mengemukakan konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu, atau gagasan yang ada melalui contoh-contoh.
8)        Menurut Savage dan Armstrong (1996:24) mengatakan bahwa: “Konsep tidak dapat dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus”.
Selanjutnya, Fraenkel (1988) menklasifikasikan jenis-jenis konsep menjadi enam macam.
1)      Konsep konjungtif, yaitu konsep yang berfungsi untuk menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada. Contohnya, konsep anak berarti ia adalah individu yang masih kecil dan masih berusia satu sampai sepuluh tahun. Selain itu, prilakunya pun masih belum dewasa. Sebaliknya, konsep ibu maupun ayah mencerminkan orang dewasa yang sudah cukup tua untuk memiliki anak.
2)      Konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternative-alternatif yang beragam. Contohnya, konsep olahraga bentuk dan jenisnya dapat berupa permainan sepakbola, tenis meja, marathon, dan sebagainya.
3)      Konsep relasional, yang memiliki arti mengandung suatu hubngan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara esplisit dengan bilangan tertentu. Contohnya, konsepkecepatanmobil dihubungkan dengan rata-rata per kilometer per jam. Konsep ini di hubungkan dengan meter kubik. Konsep luas dihubungkan dengan berapa meter persegi.
4)      Konsep deskriptif, adalah konsep yang menuntut jawaban tentang gambaran suatubenda. Konsep deskriptif ini pun menuntut pemahaman karakterstik atau cirri-ciri esensial yang sama dalam mengemukakan pendapat. Contohnya, apa itu kursi? Apa itu presiden? Dan sebagainya.
5)      Konsep valuatif, yaitu konsep yang berhubungan dengan pertimbangan baik atau buruk, salah ataupun benar, cantik taupun jelek rupa, dan sebagainya.
6)      Konsep campuran antara deskriptif dan konsep valuatif, yaitu suatu konsep yangtidak hanya memberikan penjelasn tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut, tetapi juga sekaligus memberikan sikap ataupun penlaian terhadap pernyataan tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa konsep merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).  Jadi  pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.  Contohnya “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara. 
Contoh konsep lain adalah korupsi.  Korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan dari untuk kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah ke  simpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut.  Misalnya jika kita memperoleh sesuatu bahwa ada sebuah benda yang terbuat dari kayu, memiliki empat buah kaki, ada bidang datar di atas kaki tersebut yang dipergunakan untuk menulis. Maka dengan kemampuan mental kita, informasi yang berupa fakta tersebut kita sederhanakan dengan cara memberi nama atau label yaitu “meja tulis”. 
Dari contoh tersebut menggambarkan bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir tersebut sering disebut dengan istilah “konseptualisasi”. Oleh karena itu, kesan mental (mental image) dari seseorang tentang suatu konsep akan berbeda karena tergantung kepada latar belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki, dan budaya orang yang melakukan konseptualisasi. Karena setiap orang membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, dalam membaca buku, diskusi dan sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu bahwa:
1)      Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik.
2)      Konsep adalah kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.
Konsep sangat penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka terima. Konsep dapat menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar data.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa contoh konsep yang bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini:
1)      Manusia
2)      Gunung
3)      Lautan
4)      Daratan
5)      Rumah
6)      Negara
7)      Barang konsumsi
8)      Pakaian
9)      Pabrik. 
Adapun contoh dari konsep yang bersifat abstrak seperti berikut dibawah ini:
  1. Demokrasi 
  2. Kejujuran  
  3. Kesetiaan 
  4. Keadilan
  5. Kebebasan
  6. Tanggung jawab
  7. Hak
  8. Pertimbangan
  9. Sistem hukum (dll).
3.    Generalisasi
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering melakukan generalisasi dalam berbagai hal, misalnya “Semua manusia butuh makan dan minum”. Dalam kehidupan sehari-hari “manusia butuh uang untuk memenuhi kebutuhannya”. Kedua pernyataan ini menghubungkan beberapa konsep, yakni konsep kebutuhan  dan uang. Apakah pernyataan tersebut merupakan generalisasi? Mengapa pernyataan tersebut disebut sebagai  generalisasi? Apa ciri-ciri generalisasi? Generalisasi merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS, karena dalam pembelajaran IPS banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun konkrit yang didasarkan atas fakta yang terjadi di lingkungan sekitar mahasiswa didik.
Hubungan antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan generalisasi. Oleh karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau prinsip. 
Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan tentang definisi generalsasi menurut para ahli yaitu:
1)      Banks (1977: 26;27) generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih.
2)      Eggen dan Harder Kauchak (1988: 58) generalisasi menghubungkan konse satu sama lain, selanjutnya merupakan kesimpulan dari pengalaman kita. Generalisasi bahkan ebih bermanfaat dibandingkan konsep, sebab generalisasi lebih mampu meringkas infrmasi disbanding dengan yang konsep lakukan. Generalisasi dapat juga menguraikan dunia sosial kita dengan teliti. Generalisasi menyatakan hubungan antara dua konsep atau lebih, sering mengidentifikasi penyebab dan efek, dapat digunakan untuk meramalkan suatu kejadian dimasa depan yang berhubungan dengan yang dinyatakan dalam generalisasi.
3)      Fuad Hasan (1997:10-11 generalisasi adalah kesimpulan yang ditariksecara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori.
4)      Sjamsuddin (1996:19) generalisasi adalah pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai embantu brpikir dan memahami, tidak sekedar mendeskripikan data, tetapi juga memberikan struktur.
Ditinjau dari tipe-tipenya, generalisasi menurut Frankel (1980: 74), dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu generalisasi deskriptif, kausal, korelatif, dan kondisional.
1)      Generalisasi deskriptif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada. Contohnya, peradaban menyebar ke Afrika, Asia, dan Amerika, baik melalui kolonisasi maupun cara-cara damai.
2)      Generalisasi kausal, yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Contohnya, adanya imperialism barat, melahirkan nasionalisme Asia dan Afrika.
3)      Generalisasi korelatif, suatu generalisasi yang menunjukan adanya hubungan satu sama lain. Contohnya, pada umumnya industry berat di Eropa berdekatan dengan tambang-tambang batu bara.
4)      Generalisasi kondisional, artinya suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu kondisi khusus dilaksanakan, dengan demikian adanya suatu persyaratan khusus. Contohnya, recovery ekonomi Indonesia sulit untuk dapat pulih kembali, jika factor keamanan bagi investor tidak terjamin. 
Contoh generalisasi:
Kepadatan penduduk menyebabkan jumlah transportasi bertambah. Semakin bertambah jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan transportasi dan kemacetan disebabkan oleh banyaknya jumlah pengguna kendaraan dan pelanggaran aturan lalu lintas oleh pengemudi.
Dalam menjelaskan generalisasi, terlebih dahulu diperlukan adanya pemahaman tentang cirri-ciri dari generalisasi berikut ini:
1)      Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau lebih.
2)      Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
3)      Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4)      Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
5)      Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran dan equity.
Dalam kehidupan sehari-hari generalisasi memiliki fungsi bagi kehidupan mahusia antaralain yaitu:
1)      Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
2)      Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar. 
3)      Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
Dalam kehidupan seharai-hari di masyarakat, terkadang sering disamakan antara konsep dan generalisasi, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang konsep dan generasilasi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan perbedaan antara konsep dan generalisasi:
1)      Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks. Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan. 
2)      Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan sesuatu tentang subjek kalimat. Konsep tidak memiliki tesis.
3)      Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum. Konsep amat subjektif dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
4)      Generalisasi memiliki aplikasi yang universal. Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu.
5)      Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah besar fakta yang membawakan sejumlah konsep untuk mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki keberlakuan atau penerapan yang sangat terbatas kearah waktu, tempat, dan ruang, atau kejadian lain. Sedangkan konsep memiliki daya keberlakuan dan penerapan yang lebih luas yang membantu seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi. 
6)      Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang akan datang. Karena memiliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan generalisasi lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.
Evaluasi:
Setelah kalian mempelajari materi pada bagian II ini, coba kalian jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
1.   Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan fakta, dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!
2. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep, dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!
3. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan generalisasi, dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!
4.  Setelah mempelajari fakta, konsep, dan generalisasi, coba jelaskan bagaimana kalian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!

Share this article :

0 komentar:

 
Support : Berbagi | AULIA | Mikaila
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DARIKU UNTUKMU - All Rights Reserved