Headlines News :
Home » » Evaluasi Pembinaan Akhlak Mulia/Karakter di Sekolah

Evaluasi Pembinaan Akhlak Mulia/Karakter di Sekolah

Written By mikailahaninda.blogspot.com on Sabtu, 07 Maret 2015 | 11.34

Setiap kegiatan yang dilakukan tentu tidak terlepas dari suatu tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai suatu tujuan, berbagai faktor harus dipertimbangkan dan diperhatikan yang dapat mempengaruhi tercapai atau tidaknya sebuah tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Adanya berbagai hambatan dan tantangan ini, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian dari tujuan kegiatan yang telah dilakukan. Dalam melakukan evaluasi selalu menyangkut pemeriksaan ketercapaian tujuan yang ditetapkan, untuk me mengetahui sejauh mana hasil dari proses kegiatan dapat mencapai tujuan (Purwanto, 2009: 5).
Tyler (Stufflebeam & Shinfield, 1985: 70) menyatakan bahwa:
The process of evaluation is essentially the process of determining to what extent the educational objectives are actually being realized by the program of curriculum and instruction. However, since educational objectives we essentially changes in human beings, that is, the: objectives aimed at are to produce certain desirable changes in the behavior patterns of the student, then evaluation is the process for determining  the degree  to which these changes in behavior are actually taking pIace.
Proses evaluasi pada dasarnya adalah proses untuk menentukan sejauh mana pendidikan objektif dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Namun, karena tujuan pendidikan pada dasarnya adalah perubahan dalam diri manusia, yaitu untuk menghasilkan perubahan tertentu yang diinginkan dalam pola-pola perilaku siswa, maka evaluasi adalah proses untuk menentukan sejauh mana perubahan perilaku ini benar-benar telah tercapai.
Evaluasi juga dapat diartikan sebagai penetapan baik dan buruk, memadai-kurang memadai (judgement), terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang disepakati sebelumnya dan dapat dipertanggungjawabkan (Muhaimin, 2004: 187). Dalam Studi Nasional tentang Evaluasi National Study Committee on Evaluation (NSCE) dari UCLA, menyatakan bahwa: “Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives” (Eko Putro Widoyoko, 2009: 4). Di sini evaluasi diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Dalam pembinaan akhlak mulia siswa, evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil pembinaan akhlak mulia yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diungkapkan Brinkerhoff (Eko Putro Widoyoko, 2009: 4), bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Dalam pendidikan akhlak mulia, evaluasi dilakukan atas hasil dan proses. Dalam evaluasi hasil, pemeriksaan dilakukan atas hasil saja dengan melihat pencapaian tujuan pada hasil kegiatan. Sedangkan dalam evaluasi proses, evaluasi dilakukan atas seluruh komponen dan proses yang terlibat menghasilkan hasil kegiatan (Purwanto, 2009: 5).
Dari paparan pendapat tentang evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan dilakukan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan kegiatan pembinaan akhlak mulia/karakter yang dilakukan telah dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Selanjutnya menentukan langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan hasil yang telah dicapai menjadi lebih maksimal.


Share this article :

0 komentar:

 
Support : Berbagi | AULIA | Mikaila
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DARIKU UNTUKMU - All Rights Reserved