Headlines News :
Home » » Pendekatan dalam Pembinaan Akhlak Mulia/Karakter di Sekolah

Pendekatan dalam Pembinaan Akhlak Mulia/Karakter di Sekolah

Written By mikailahaninda.blogspot.com on Sabtu, 07 Maret 2015 | 10.11


Istilah pendekatan masih bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filsafat, dan keyakinan, walaupun hal itu tidak mesti dapat dibenarkan. Istilah pendekatan terkait dengan serangkaian asumsi mengenai hakikat pembelajaran. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai kerangka filosofis dan teoretis yang menjadi dasar pijakan bagi cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan (Moh. Roqib, 2009: 90).
Secara umum di Indonesia dikenal beberapa istilah pendekatan yang popular dalam pengajaran, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (Inovatif) (Moh. Roqib, 2009: 90), dan pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) yang sekarang sedang dipopularkan di dunia pendidikan.
Menurut Ramayulis (2006: 169-175) terdapat tujuh pendekatan dalam pembinaan akhlak mulia, yaitu:
a.       Pendekatan pengalaman, yakni pendekatan yang lebih menekankan pembinaan akhlak mulia dengan memberikan pengalaman-pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai akhlak mulia.
b.      Pendekatan pembiasaan, di sini pembinaan akhlak mulia lebih ditekankan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan perilaku akhlak mulia (akhlaq karimah) dalam tindakan sehari-hari.
c.       Pendekatan emosional, di sini pembinaan akhlak mulia lebih ditekankan dari segi emosional dengan menggugah perasaan dan emosi siswa serta memberikan berbagai motivasi kepada siswa agar dengan ikhlas mengamalkan semua ajaran agama terutama yang berkaitan langsung dengan akhlak mulia (akhlal karimah).
d.      Pendekatan rasional, di sini pembinaan akhlak mulia siswa lebih ditekankan pada aspek pemikiran dengan menggunakan akal (rasio) dalam rangka memahami dan menerima kebenaran dari nilai-nilai agama yang mencerminkan akhlak mulia.
e.       Pendekatan fungsional, di sini pembinaan akhlak mulia disesuaikan dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa itu sendiri, agar penekanan pembinaan akhlak mulia dapat secara langsung diterapkan sesuai kemampuan siswa dalam kehidupannya sehari-hari.
f.       Pendekatan keteladanan, di sini pembinaan akhlak mulia dilakukan dengan lebih mengarah pada pemodelan atau pemberian contoh (teladan) akhlak mulia secara langsung kepada siswa, dengan menciptakan kondisi lingkungan serta pergaulan yang mencerminkan akhlak mulia dari semua warga sekolah, serta secara tidak langsung yaitu dengan melalui ilustrasi berupa kisah-kisah keteladanan yang dapat memberikan gambaran kepada siswa bagaimana berakhlak mulia.
g.      Pendekatan terpadu, di sini pembinaan akhlak mulia dilakukan dengan memadukan beberapa pendekatan secara serentak dalam proses pembelajaran.
Dari ketujuh pendekatan pembinaan akhlak mulia tersebut, pendekatan terpadu yang paling tepat untuk diterapkan dalam proses pembinaan akhlak mulia siswa di sekolah, karena pendekatan ini bersifat komplit dan saling melengkapi, sehingga proses pembinaan akhlak mulia/karakter siswa akan lebih bersifat kontekstual dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Berbagi | AULIA | Mikaila
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DARIKU UNTUKMU - All Rights Reserved