BISMILLAHI WABIHAMDIHI
Inilah wasiat renungan masa/atau
pengalaman baru di samping yang lama-terufama sekali terdapan pada tahun 1399
H-1979 M- 1981 M, lebih-lebih setelah Almaghfurlah Faqidul Islam Maulana
Wasyaikhuna Al-Allamah Al-Arifubillah abulbarakat wannafahaat syaidi Asyekh
Hasan Muhammad Al-Masysyath berpulang kerahmatillah Ta’ala, pada hari Rabu 7
Syawal 1399 H, taghammadahullahu birahmatihi alwaasi’ah, waja’alana
wajami’al-muhibbin khaira khalafin likhairi safin, bimannihi wakaramihi Ta’ala.
Amin bil Amin.
K.H.M. Zainuddin Abdul Madjid
ketika menabadikan pesannya terhadap seluruh keluarga dan muris-muridnya, untuk
terus memperjuangkan Nahdlatul Wathan.
Anak-anakku / murid-muridku yang
setia dan berjiwa murni. Semulia-muliamu padaku ialah yang paling banyak
memberikan manfaat kepada Nahdlatul Wathan.
Sejahat-jahatmu padaku ialah yang
peling banyak merusak perjuangan Nahdlatul Wathan.
Justeru itu serbalah……!,
bersatulah…..!, berjuanglah….!, berjuanglah menuruh khittah perjuangan Agama, Bangsa
dan Negara.
Kerahkanlah jiwa dan ragamu selaku
perjuang Agama Allah yang ikhlas zohir dan bathin dengan selalu memohon
pertolongan dan perlindungan-Nya.
Semoga Allah Subhanahu wata’ala
selalu membukakan pintu kebaikan kepada kita dan seluruh pencinta-Nya serta
keredho’an Dunia dan Akhirat.
Diucapkan pada tanggal, 23-09-76 H
23-03-57 M
Jauh sebelum adanya penyelewengan Abiturent NWDI dan
NBDI.
WASIAT
RENUNGAN MASA / PENGALAMAN BARU INI DIALAMATKAN:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Kepada yang tercinta :
- Anakku semua Abiturent / pelajar Madrasah. Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Nahdlatuh Banat Diniyah Islamiyah (NBDI).
- Saudaraku Keluarga Besar Nahdlatul Wathan ( NW ) yang setiawan.
Dengan segala ketulusan hati
ayahanda sampaikan WASIAT RENUNGAN MASA / PENGALAMAN BARU ini, untuk
diamalkan/dilaksanakan sebagaimana mestinya. Wasiat (nasehat) ini adalah
cetusan jiwa pengalaman hidup ayahanda selama ini, dari masa ke masa.
Atas keikhlasan/kesetiaan
anakku/Saudaraku yang budiman, sebelumnya ayahanda sampaikan terima kasih.
“WAMMAN YUSYAIBIH ABAHU FAMA
DZOLAM”
Wassalam Ayahanda Al-Muhib
( K.H.M. Zainuddin Abdul Majid )
Pancor Bermi,
9 Dzulhijjah 1401 H
7 Oktober 1981 M
1. Karena
setia menjunjung perintah
Menghidupkan
Qur’an menghidupkan Sunnah
Banyak
terhulur butiran hikmah
Falhamdulillah
wasysyukurkah
2. Setelah
berazam ke “Rumah sendiri”
Rumah
Haqiqi bukan majazi
Banyak
bantua Ilahi Rabbi
Ke
Khadam Selaparang Rinjani
3. Datu
bersama ayahandanya
Limpahkan
takluk dan kumbakarna
Sapu
jagat dan sebagainya
Bukti
rinjani dan Gadjah Mada
4. Guci
sengenger berlambang rapi
Naga
dan ayam sapi kelinci
Hikmat
berlongas sangat berarti
Tunjukkan
tanda kebesaran Ilahi
5. Kelinci
lari kebawah beringin
Ditertawai
kelinci sepenuh angin
Ayam
berkokok naga dipimpin
Obat
mujarab hikmat Ilahi
6. Mustika
insane hikmatnya tinggi
Dan
alat tabligh lampu dan guci
Qarurah
hikmat memproduksi
Obat
mujarat hikmat Ilahi
7. Pusaka
Rabi’ah bernama “bayu”
Dipusakakan
pada yang maju
Aktif
berjuang siap selalu
Tahan
uji seribu satu
8. Pusaka
Pejanggik mudah tibanya
Tidak
disangka sultan wasithnya
Ghaib
Al-Jazair bertanda mata
Dan
Kali Musa pun beri tanda
9. Sayid
Abdullah shahib ayahanda
Di
perang Bali Congah-Peraya
Limpahkan
pula batu berguna
Sambil
memberi nasihat cinta
10. DEWI
mengirim sebuah kelapa
Tinggi
pohonnya lima ribu depa
Batu
keliling tugasnya menjaga
Pulau
Lombok selama-lamanya
11. Dapat
dipinjam sehari semalam
Setelah
itu kembali menyelam
Berkeliling
terus siang dan malam
Semoga
barakat tetap tergenggam
12. Pohon
kelapa di alam hikmah
Tidak
berada di kebun dan sawah
Dipetik
oleh petugas hadlrah
Syaid
Khalidi pemberi isyarah
13. Sangat
ajaibnya pengambilan batu
Ia
berpindah kesana kesitu
Ngembalikannya
secara tertentu
Diterimakan
di atas perahu
14. Di
Sasak ini banyaklah masih
Pusaka
lama ditempat tersisih
Lobar
Loteng ditempat tersisih
Di
Lotim penuh dijaga patih
15. Hamba
yang khusus sering bertemu
Di
tempat yang memang sudah tertentu
Karena
mereka mendapat restu
Dengan
mudahnya membuka pintu
16. Maulana
Malik banyak berjasa
Meberi
bantuan hiburan nyata
Terima
kasih berjuta-juta
Wasysyukurulahu
Abadan abada
17. Makhluk
jinak aktif beraksi
Ke
Kalimantan dan Sulawesi
Ke
NTT Sumatera dan Bali
Bahkan
ke Sabang sampai Meraoke
18. Malahan
sampai keluar negeri
Seperti
Makkah Mesir Magrabi
Amerika
Rusia Jepang Itali
Dengan
hikmat Ilahi Rabbi
19. Pandai
memakai seluruh bahasa
Yang
nyata berlaku dalam dunia
Ia
tak perlu berhadapan muka
Cukup
hanya ke arah mereka
20. Sering
memakai seribu satu
Wajahnya
terang di sana di situ
Mengajak
Ummat kejalan yang satu
Hikmah
Ilahi pelimpah restu
21. Sunan
mulia limpahkan hadyah
Setelah
terbuka pintunya Ka’bah
Ambar
nyawa harumnya megah
Bati
himpitan menambah hikmah
22. Setelah
Anbar ninggalkan Semeru
Gunung
bergoncang di saat itu
Akhirnya
keluar lahar melulu
Hamper
terganggu cemara siwu
23. Memang
hebat upacaranya
Jarang
terjadi sepanjang masa
Bila
Allah yang Maha Kuasa
Hendaki
suatu pastilah nyata
24. Pulau
Meringkik mencatat sejarah
Mencukupi
himpitan hajarul Hajarul Ka’bah
Di
Geresik hanya diberi setengah
Memang
Tuhanlah mengatuh hikmah
25. Wali
Songo Malik Ibrahim
Sentral
da’wahnya pernah bermukim
Beberapa
waktu dipengkores intim
Suku
Sasak Islamnya Salim
26. Di
sana-sini berangsur-angsur
Di
Lombok Tengah dan Lombok Timur
Rasyid
di barat sampai terkubur
Pada
akhirnya NW mengatur
27. Kalau
nanda memang beryakin
Tak
sampai hati meninggalkan Zainuddin
Maulana
Hasan do’akan : Tamkin
Dalam
kitabnya “Almustarsyidin”
28. Malahan
Maulana banyak bersurat
Disamping
tersurat banyak tersirat
Mutiara
hikmah penuh isyarat
Lahir
batinya membawa hikmat
29. Rasyid
berkata di satu malam
Lombok
serambi Masjidil-Haram
Sejak
dibangun bernafaskan Islam
Oleh
putera sulthanul Iman
30. Bahwa
di Lombok sebelum ini
Paham
animis anutan asli
Sewaktu-waktu
didatangi da’i
Akhirnya
lahir Sultan Rinjani
31. Makhluk
yang putih ratusan nyata
Dipimpin
oleh yang paling tua
Di
kendaru Gerung Rasyid ngaturnya
“Kabir
Akbar penjelmaan Aqsha”
32. Sungguh
ajaib bukan kepalang
Berabad-abad
tak hancur hilang
Di
bawah hikmat yang gilang gemilang
Pilihan
Allah di Selaparang
33. Banyak
sekali pandai membaca
Tapi
takpandai mengkaji yang nyata
Kitab
yang gundul dibaca nyata
Di
kitab berbaris hatinya buta
34. Pulau
sasak kecil sekali
Tapi
gunungnya besar dan tinggi
Kalau
orang pandai mengkaji
Pastilah
sujud seribu kali
35. Kabir
Akbar Arabi Mina
Khadami
rasyid nyebarkan agama
Mamiq
Milasih nama samarannya
Supaya
Sasak cepat nerima
36. Memang
hebatlah Mamiq Milasih
Jarak
jauh pun dapat melihat
Dapat
menolong dapat meraih
Asalkan
niat suci dan bersih
37. Sungguh
besarlah bantuah patih
Turut
berjuang siap melatih
Semoga
Allah Yang Maha Pengasih
Limpahkan
asuh asah dan asih
38. Di
liang Petang di Moyohulu
Tujuh
mubalig bermakam di situ
Penyebar
Islam zaman dahulu
Awal
terbuka daerah Dompu
39. Yaitu
: Ali Patah Badawi
Dan
Harun Zain Abu Bakar Husni
Dan
Firdaus “Imran Aalu Syahabi”
“Amir
Hajjaj Muhammad Ali Akbari”
40. Telepon
sentral di alam bebas
Sambung-menyambung
tidak terbatas
Ke
kanan kiri bawah dan atas
Sampaikan
berita kontan dan puas
41. Telepon
hikmat dan berguna
Mendapat
khabar pada waktunya
Dan
tidak perlu ada kabelnya
Cukup
ditempel pada temboknya
42. Penebang
jasmani Sang Selaparang
Bikinannya
aneh bukan kepalang
Cerminkan
bangkitnya semua orang
Dari
lahadnya untuk ditimbang
43. Subhanallah
Yang Maha Agung
Pencipta
alam yang tak terhitung
Ajib
dan gharib sambung-menyambung
Akal
imani tidaklah bingung
44. Negara
kita berpancasila
Berketuhanan
Yang Maha Esa
Ummat
Islam paling setia
Tegakkan
sila yang paling utama
45. Yang
Maha Esa adalah satu
Mustahil
berbilang mustahil berpadu
Dengan
dalil Qur’an yang satu
Surat
Al-Ikhlas tepatnya jitu
46. Bantuah
Tuhan Yang Maha Esa
Di
waktu HULTAH sangat terasa
Ratusan
ribu berlipat ganda
Banjiri
Pancor setiap masa
47. Syetan
iblis terpukul mundur
Usaha
mereka terbakar hancur
Dengan
bantuan Alhayyu Syakur
Dibimbing
oleh pembimbing jujur
48. Dan
dengan keramat Maulana Alhasan
Pembimbing
utama Nahdlatul Wathan
Sepanjang
masa Maulana do’akan
Agar
selamat sepanjang zaman
49. Ternyata
maqbul do’a Maulana
Setiap
saat dapat dirasa
Sehingga
kita berasa lega
Meskipun
masih belum sempurna
50. Marilah
kita bersama do’akan
Pembimbing
kita Maulana Alhasan
Semoga
hidup jiwa kalian
Mendayung
bahtera Nahdlatul Wathan
51. Ummat
muhtadin selalu ziarah
Di
NWDI induk madrasah
Secara
dharirah dan ruhaniyah
Membawa
berkat dan sinar Ka’bah
52. Berbondong-bondong
berfirqah-firqah
Setiap
waktu setiap sa’ah
Banjiri
Pancor menuju madrasah
Seakan
menuju ke kota Ka’bah
53. Pembela
dunia serempak mengepung
Terus
menerus tidak terhitung
Segala
cara bergunung-gunung
Akhirnya
mereka termenung bingung
54. Pembela
akhirat tampil ke depan
Membuka
jalan Nahdlatul Wathan
Ikut
berjuang dalam barisan
Keridhaan
Tuhan pokok tujuan
55. Nahdlatul
Wathan berjalan terus
Siang
dan malam tidak terputus
Meskipun
dahsyat gelombang arus
Dalam
lindungan Ilahi Al-Quddus
56. Banyaklah
orang tersesat jalan
Mengaku
diri Nahdlatul Wathan
Padahal
dia di luar barisan
Tidak
menurut garis pimpinan
57. Memang
begini caranya syetan
Mendekte
insane membuang iman
Takperdulikan
ajaran Tuhan
Asal
mendapat kursi dan umpan
58. Bahwa
PB adalah satu
Bukannya
dua bukannya telu
Atas
pimpinan PB yang satu
Dewan
mustasyar pemberi restu
59. Di
akhir zaman banyak berbohong
Setiap
detik beromong kosong
Tutur
katanya kosong melompong
Karena
inginnya jadi “pemborong”
60. Terkadang
ingin merebut dunia
Jadi
kepala jadi pemuka
Jadi
kemudi jadi utama
Hingga
menendang prinsip agama
61. Memang
banyaklah simodel begitu
Selalu
ada setiap waktu
Di
saat mengejar fulus dan bangku
Karena
imannya memang di situ
62. Ucapan
Raksasa di zaman dahulu
“Mambun
Wong Anak Manusia Bejulu”
Raksasa
moderen teriak selalu
“Mambun
Uang dan Kursi Perlu”
63. Auliyaullah
berkata selalu
Zaman
sekarang maupun dahulu
“iman
taqwa hidupkan olehmu”
Kemudian
baru mencari sangu
64. Karena
insane dijadikan Tuhan
Mengabdikan
diri sepanjang zaman
Bukan
pokoknya makan dan makan
Tapi
pokoknya bersihkan iman
65. Janganlah
heran janganlah bingung
Jangan
terkejut jangan termenung
Segala
nasib sudah tergulung
Dalam
“IRADAT” yang maha Agung
66. Marilah
kita syukur seribu
Setiap
detik setiap waktu
Karena
kita tidak begitu
Semoga
Allah tetap merestu
67. Kita
berada di abad Final
Di
abad “YAHIN” sudah terkenal
Iman
taqwa jangan dijual
Jangan
digadai pada (Dajjal)
68. Hidupkan
iman hidupkan taqwa
Agar
hiduplah semua jiwa
Cinta
teguh pada agama….
Cinta
kokoh pada negara
69. Sangat
durhaka seorang hamba
Menjual
iman melelang taqwa
Membuang
diri dan ibu bapa
Mengejar
bayangan kursi dunia
70. Berikan
andilmu kepada Islam
Diabad
bangkitnya seluruh umam
Iman
taqwa jadikan imam
Menghadap
Ka’bah Masjidil Haram
71. Di
surat Taubat Rabbul’ Alamin
Memanggil
semua kaum Mu’minin
Supaya
benar jadi Muttaqin
“Harus
bersatu dengan Shadiqin”
72. Maha
benar Allah pada Firmannya
Pada
garis-Nya kepada hamba-Nya
Harus
dijunjung oleh semua
Agar
selamat selama-lamanya
73. Ingatlah
kita akan kembali
Menghadap
Tuhan Rabbul Izzati
Nyampaikan
laporan amal sendiri
Seluruh
mahluk menjadi saksi
74. Para
Auliya’ memanjatkan do’a
Membantu
mereka yang hidup jiwa
Membela
iman membela taqwa
Tidak
tertawan harta dan tahta
75. “Maliki
Rasyid Saggaf dan Burhan
Kutbi
Ibrahim Maulana Al-Hasan
Kali
Musa dan Abdullah Sulthan
Aljaziri
ma’a jumlatil ikhwan”
76. Junjungan
alam telah bersabda
“Sungguh
celaka sibudak harta”
Ummat
Islam dimana berada
Asalnya
satu dan bersaudara
77. Wajib
kompak membela agama
Agama
Allah Yang Maha Esa
Yang
paling mulia yang paling taqwa
Yang
paling tegak membela agama
78. Agama
bukan sekedar ibadah
Puasa
sembahyang di atas sajadah
Tapi
agama mencakup aqidah
Mencakup
syari’ah mencakup hukumah
79. Agama
itu syari’at Tuhan
Dialamatkan
ke banil-insan
Untuk
dijunjung sepanjang zaman
Agar
terhindar godaan syetan
80. Syetan
menggoda terus menerus
Siang
dan malam tidak terputus
Agar
insane terputus terus
Dari
Tuhan Yang Maha Quddus
81. Iman
Islam Ihsan bertiga
Harus
dibela bersama-sama
Selama
roh dikandung rangka
Karena
ialah rukun agama
82. Orang
sekarang gila menyebut
Rijalulghaib
harus diturut
Walau
penyebar Haruut wa Maruut
Wahai
: inilah I’tiqad bangkrut.!!!
83. Qur’an
hadits landasan kita
Bukan
petunjuk bake’ belata!!!
Ataupun
ceceta ramalan belaka!!!
I’tiqad
suci harus dijaga!!!
84. Rijalulghaib
utusan Qudus
Hanya
menyurh berbuat bagus
Atau
membisik secara halus
Agar
insane selalu tulus
85. Rijalulgjaib
tidak mengajar
Supaya
orang berkurang ajar
Yang
suka menyuruh kerjakan munkar
Rijalul’aib
Dajjalul-mungkar
86. Rijalul’aib
syetan terla’nat
Membisikkan
orang agar khianat
Rijalulghaib
membawa rahmat
Agar
insane patuh dan taat
87. Harus
bedakan ghaib dan ‘aib
Pemimpin
ibadat Rijalulghaib
Pengajak
ma’siat Rijalul’aib
Tepat
namanya Dajjalul-aib
88. Janganlah
nanda sampai keliru
Antara
bumi dan langit nan biru
Kalau
seorang gilanya terlalu
Haruut
wa Maruut imannya selalu
89. Wahai
ananda hidupkan taqwa
Matikan
syaitan matikan hawa
Karena
taqwa pembuka syurga
Syaitan
dan hawa pintu neraka
90. Wahai
anakku janganlah lilus
Cahaya
imanmu nyalakan terus
Jangan
padamkan lantaran fulus
Berkat
hilang hubungan putus
91. Coba
ingatlah riwayat Aimmah
Diberi
fulus dijanji wadhifah
Mereka
menolak demi aqidah
Seujung
rambut tidak menyerah
92. Banyaklah
orang takut ziarah
Pada
gurunya dikala musibah
Takutkan
piring cangkirnya pecah
Atau
digeser atau dimarah
93. Atau
dilihat atau dicatat
Atau
diganggu turunkan pangkat
Karena
atasan terlalu ketat
Selalu
mengancam dengan memecat
94. Famasyaa
Allah wa innaa lillaah
Seakan
Fir’aun kembali bertingkah
Fir’aun
modern beraksi megah
Mengancam
orang berbuat ibadah
95. Malahan
ada yang takut HULTAH
Tidak
berani tampakkan wajah
Terkadang
datang tapi gelisah
Padahal
dia Ustadz-ustadzah
96. Ya
Subhanallah ajib bin heran
Sekarang
mereka terputus iman
Karena
lupanya kepada Tuhan
Yang
telah menjamin di dalam Qur’an
97. Kalau
diserahkan kepada mereka
Memimpin
agama atau Negara
Maka
kiamat agama kita
Sebelum
kiamat Nusa dan Bangsa
98. Wahai
anakku yang telah mengaji
Jaga
teguhlah jiwa santeri
(Siddig
Amanah Iklas Berani
Berjuang
terus liwati Rinjani)
99. Kalau
anakda berjiwa Rinjani
Pastikan
tegak sepanjang hari
Tidak
berubah tidak amphibi
Walaupun
dijanji ranjang dan kursi
100.
Di Selaparang syukurlah ada
Orang
yang tegak tampakkan dada
Membela
agama dan membela Negara
Tidak
tertawan rayuan harta
101.
Bani isra’il sebab jatuhnya
Hasad
takabbur sogokan dan riba
Tadinya
mereka paling utama
Akhirnya
maghdlub mal’un abada
102.
Orang yang turut jejak mereka
Jadi
durhaka terkadang gila
Dzahir
bathinnya siksa menyiksa
Diakhirat
kelak umpan neraka
103.
Banyaklah orang menyerang guru
Memperalat
atasan seribu satu
Aktif
menyerang aktif memburu
Dzahir
bathinnya penuh cemburu
104.
Terkadang menjual jiwa raganya
Menjual
taqwa menjual imannya
Itu
terjadi karena gilanya
Ditawan
syaitan dan hawa nafsunya
105.
Terkadang ada juga berkata
Kami
berbuat sebab terpaksa
Ekonomi
kami sepi tak ada
Keroncongan
perut pikiran buta
106.
Terkadang ada juga mengaku
Bahwa
mereka digadai disitu
Itulah
sebabnya mereka itu
Menjadi
budak menjadi penyapu
107.
Sayang sekali hidupnya semua
Jar-Majrurnya
dunia belaka
Mereka
lupa ayat “RIZQUHA”
Dan
lupa ayat “MAKHRAJA”
108.
Adan dan Hawa dilarang Allah
Mendekati
pohon yakni “ASYSYAJJARAH”
“LAA
TAQRABAA” larangan Allah
Seelah
dilanggar jatuh ke bawah
109.
MAN TAABA TAABALLAHU ‘ALAIHI
Orang
yang taubat dikasihani
Limpahan
rahmat maghfirah abadi
Oleh
Tuhan Rabbu Izzati
110.
Aduhai nanda perbaikilah iman
Luruskan
I’tiqad kepada Tuhan
Jangan
nanda tersesat jalan
Ninggalkan
Sunnah membuang Qur’an
111.
Banyaklah orang idenya piring
Siang
dan malam berputar keliling
Hanya
membela kursi dan piring
Tidak
membela pemberi piring
112.
Pecah piring tidaklah soal
Karena
piring banyak dijual
Asalkan
hidup iman dan akal
Tuhan
menjamin rizki yang halal
113.
Dalam politik bermain curang
Ke
kiri kanan aktif menendang
Sehingga
tak segan membayar hutang
Dengan
NW-nya pada seorang
114.
Bila nanda memang berhutang
Janganlah
NW yang harus dilelang
NW
bukan milik seorang
Tak
boleh dipakai membayar hutang
115.
NW alat penegak iman
Penegak
taqwa ajaran Tuhan
Bukan
alat mencari makan
Mencari
kursi melelang iman
116.
Bukan benda diperjual-belikan
Dan
bukan alat menjadi topengan
Berpura-pura
membela Tuhan
Padahal
membela makan dan makan
117.
Manusia ikhlas ada tandanya
Tetap
berjuang dengan setia
Dimana
saja mereka berada
Tidak
tergantung menjadi pemuka
118.
“Contohnya Khalid dipecat” Umar
Di
perang Yarmuk sedang berkobar
Jiwa
beliau bertambah besar
Bertambah
ikhlas berjuang sabar
119.
Bila seorang kehilangan akhlak
Dzahir
bathinya suka memberak
Ibu
bapaknya dipandang budak
Bila
tak dapat emas dan perak
120.
Melantur kiri melantur kanan
Membuka
rahasia pada luaran!?!?
Organisasi
dipermainkan
Seakan
mereka tidak beryuhan!
121.
Memang begitulah cara sang musang
Waktu
bertatap berkaji betiang
Bila
di luar bergaya menentang
Semua
orang diajak menendang!!!
122.
Nahdlatul Wathan modal utama
Bagi
NTB dan Sasak semua
Karena
lahirnya dizaman Belanda
Sebagai
madrasah sumber agama
123.
Perlu dijaga bersama-sama…..
Selaku
andil utama kita
Tegakkan
iman tegakkan taqwa
“Di
Negara merdeka berpancasila”
124.
Janganlah nanda mau diajak!
Ikut
serta merusakkan Sasak!
Jangan
terkena pepatah Sasak
“Dengan
sasak girang ngerasak”
125.
Sasak yang tulen nasionalisnya
Selalu
dituduh sukuisme-nya
Sungguh
penuduhan sukuisme buta
Penuh
buktinya di sini di sana
126.
NTB mengharap pemerataan
Keadilan
sejati dan kebenaran
Agar
meratalah kemakmuran
Di
tanah-air ciptaan Tuhan
127.
Hidup seseorang harus diukur
Dengan
imannya taqwa nan mujur
Bila
seorang taat dan jujur
Hidup
matinya di dalam ujur
128.
Si keranjingan gila politik
Lupa
dirinya kejungking balik
Iman
taqwanya hilang geritik
Na’udzubillah
mimma hunalik
129.
“kompak utuh bersatu haluan…
Istiqomah
ikhlas kepada Tuhan”
Itu
amanat Maulana Alhasan…
Kepada
warga Nahdlatul Wathan
130.
Bagi yang tunduk pada nasihat
Memegang
teguh pada amanat
Memegang
teguh pada wasiat
Dzahir
bathinnya penuh berkat
131.
Janganlah nanda lupa daratan
Karena
mendapat kursi jabatan
Kursi
ananda diberikan Tuhan
Lantaran
jasa Nahdlatul Wathan
132.
Insan mulia yang pandai bersyukur
Dan
sebaliknya mereka yang kufur
Si
ingkar ni’mat sepanjang duhur
Padahal
ia langganan kubur
133.
Sayanglah ananda lama mengaji
Di
NWDI dan NBDI
Di
Pancor Bermi disana-sini
Asuhan
HAMZANWASI sendiri
134.
Tetapi banyak melupakan diri
Tidak
lagi berjiwa santeri
Karena
tertawan “sambel terasi”
Sampai
lupakan “Rumah sendiri”
135.
Kalau orang berjiwa basi
Hanya
mengejar bayangan kursi
Tidak
perduli tuntunan Ilahi
Selalu
menendang Ayal Alkursi
136.
Banyak sekali bilangan pecinta
Dikala
senang berpesta-pora
Dikala
ayahanda dalam derita
Banyak
yang lari tanpa berita!?!?
137.
Melanggar bai’at melangar sumpah
Melanggar
ikrar melanggar perintah
Tidak
perduli hubungan musnah
Tidak
perduli Qur’an dan sunnah
138.
Tidak perduli dan tidak perduli
Apapun
terjadi di dalam diri
Asalkan
puas nafsu dan hati
Membela
golongan membela famili
139.
Dan tidak sedikit bertambah mata
Hingga
menjadi mata-mata dunia
Dari
gilanya menghimpun dunia
Zhahir
bathinnya buta dan buta
140.
Ini namanya panatik buta
Panatik
tuli seribu juta
Tidak
melihat bukti yang nyata
Tidak
mendengar dalil agama
141.
Khianat sumpah khianat bai’ah
Sangat
bahaya dunia akhirat
Banyak
terbukti banyak terlihat
“imannya
mati taqwanya melarat”
142.
Ajibnya terkadang di Partai Islam
Berpura-pura
membela Islam
Aktif
keliling siang dan malam
Membela
diri melupakan Islam
143.
Memang banyak simodel begitu
Diputar
oleh mahluk tertentu
Akhirnya
buta tuli dan bisu
Ingatannya
hanya perut dan bangku
144.
Inilah model insane sekarang
Rupanya
tepatlah ulasan orang :
“Bangkahulu
bukan Semarang
Lain
dahulu lain sekarang”
145.
Ayahanda bersyukur seribu satu
Sejak
belajar di Makkah dahulu
Sampai
sekarang mendapat restu
Karena
hubungan hidup selalu
146.
Memang berkat tak dapat dibeli
Dengan
emas intan sebesar Rinjani
Berkat
itu rahasia Ilahi
Dialamatkan
ke insane yang murni
147.
Justeru haruslah menjaga hati
Mengikhlaskannya
ke Rabbul ‘Izzati
Karena
Ia raja sejati
Bagi
seluruh anggota insani
148.
Wahai anakku sucikan hatimu
Dalam
hatimulah rahasia hatimu
Rahasia
hatimu pada dirimu
Karena
itu hatimu!!!
149.
Teguhkan hatimu kepada Tuhan
Hidupkan
taqwa hidupkan iman
Janganlah
nakku takut bayangan
Dan
kadal geresek di tepi jalan
150.
Kosongkan dirimu dikala ibadah
Menghadap
qiblat menghadap Ka’bah
Duduk
bersimpuh di atas sajadah
Mohon
mendapat khusnul- khotimah
151.
Nabi sembahyang setelah hijrah
Bersama
Yahudi kesatu arah
Akhirnya
Tuhan turunkan perintah
Harus
kembali menghadap Ka’bah
152.
Karena kafir tak pandai bersyukur
Penuh
khuyala’ hasad takabbur
Tidak
hiraukan teman dan batur
Semau-maunya
berpolitik catur
153.
Pencipta alam telah gambarkan
Hati
kafirin sepanjang zaman
Bahwa
mereka tak ridha Abadan
Di
dalam Firman-Nya yaitu “WALAN”
154.
Banyaklah orang memasuki NW
Tujuan
pokoknya kursi pegawai
Tidak
berfikir hidupkan NW
Iman
taqwanya berpagi-sore
155.
Dan bila meleset kaki kursinya
Lebar
mulutnya mencela NW-nya
PB
dituduh sangat kakunya
Dewan
Mustasyar dinafikannya
156.
Tuduhan begini lantaran gilanya
Kepada
kursi dan harta benda
Kepada
dunia semata-mata
Bukan
berdasar iman taqwanya
157.
Kalau abituren berbuat begitu
Sungguh
celaka seribu satu
Dzahir
bathinnya menjadi peluru
Melampar
PB melampar Guru…?!
158.
Orang yang ta’at pada gurunya
Dituduh
mengkultus oleh mereka
Tuduhan
buta karena jahilnya
Jahil
murabba’ di Hadits Nabinya
159.
Na’udzubillah dari mereka
Yang
hanya mengaku dirinya dirinya
Semua
orang dinafikannya
Bila
takdapat ditunggang olehnya
160.
Janganlah nanda bermain “Carmuk”
Karena
Carmuk sifat si beruk
Dunia
akhirat menjadi ambruk
Iman
melayang taqwapun remuk
161.
Bila nanda mencari muka
Janganlah
cari di manusia
Tapi
carilah di Rabbul-Baraya
Dengan
iman dan amal taqwa
162.
Kalau nanda memang setia
Pasti
selalu siap siaga
Membantu
ayahanda membela agama
Di
“Bulan Bintang Bersinar Lima”
163.
Kalau nanda mengingat diri
Waktu
belajar sehari-hari
Di
NWDI dan NBDI
Pasti
membela Organisasi
164.
Bila nanda memang beruntung
Tidaklah
gampang menjadi bingung
Diserang
fitnah di gawe dan warung
Jangan
mendengan suara burung
165.
Janganlah nanda dibikin bubur
Oleh
pemain politik catur
Diperalat
untuk melawan batur
Sehingga
ukhuwah hancur dan lebur
166.
Banyak sekali berlidah madu
Berhati
pahit bagai empedu
Berpolitik:
“membelah bamboo”
Tujuannya
ummat jangan bersatu
167.
Sasak tak sadar rencana beruang
Mendekati
bola untuk ditendang
Menjaga
gawang sekedar lambing
“Habis
manis sepah dibuang”
168.
Politik satu ditambah satu
Ditambah
satu sama dengan satu
Dilancarkan
oleh golongan tertentu
Membela
nafsu membela hantu
169.
Wahai anakku kompak bersatu
Jangan
terpikat bujukan hantu
Bersilat
lidah setiap waktu
Dibalik
udang batu disitu
170.
Kalau nanda ditimpa batu….
Apa
artinya udang beribu?!
Kalau
akhirnya tertutup pintu…
Apa
artinya senang duniamu?!
171.
Guru agama khususnya ‘Ulama’…
Atau
Aluliya’ atau Ashfiya
Pembawa
kunci di alam fana’…
Pembuka
pintu di alam baqa’
172.
Itulah sebabnya penghulu Nabi
Menyuruh
murid setia bakti
Agar
ilmunya berkatnya pasti
Dunia
akhirat ridha Ilahi
173.
Orang yang berbakti kepada guru
Mendapat
faidah hikmat yang beru
Tidak
terduga lebih dahulu
Memang
Allah pemberi selalu
174.
Kalau tak tampak semasih hayatnya
Akan
tampaklah setelah pindahnya
Banyak
terbukti sepanjang masa
Sebab
baiknya sambungan pipanya
175.
Kalau durhaka kepada guru…
Hatinya
kecil selalu terburu
Akhlaknya
rusak hatinya pilu
Terkadang
hidupnya haram melulu
176.
Aktif mengajak melawan guru
Hawa
nafsunya buru memburu
Di
banyak soal selalu keliru
Terkadang
matinya tidak menentu
177.
‘Ulama’ Tasawuf pernah berkata
Dengan
jelasnya membuka pakta
Si
gila pengaruh perusah agama
Ia
selalu menjilat dunia
178.
Sang doyan dunia membabi buta
Merusak
dunia merusak semua
Tidak
perduli ibu bapaknya
Tidak
perduli pada gurunya
179.
Sdahlan ihsan telah berkata
Di
kitab “Sirajuthalibiina”:
“Murid
durhaka pada gurunya
Tidak
terhapus dosa lengahnya”
180.
Ibnu Assubki telah menaqal
Di
kitab “Thabaqat” yang sangat terkenal
Fatwa
tersebut memang dinaqal
Dari
jawaban imam ‘Busahal’
181.
Murid yang putus dari gurunya
Berarti
rusak pipa ilmunya
Hilang
terbakar sari ilmunya
Dibakar
syaitan dan hawanafsunya
182.
Kalau guru membuang muridnya
Tidak
terputus pertaliannya
Dan
sebaliknya putus jalinannya
Ini
menurut fatwa “Fuqaha”
183.
Guru agama pilih yang mursyid nyata
Yang
tetap utuh sambungan pipanya
Jangan
yang putus sambungan gurunya
Agar
tak nyesal kemudian harinya
184.
Guru agama imam ke syurga
Perlu
dipilih wajib dijaga
Silsilah
yang putus tidak berguna
Dunia
akhirat dlalalan-mubina
185.
Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin
Sampai
mendapat gelar muflihin
Gelar
dunia perlu dijalin
Dengan
ajaran Rabbul ‘Alamin
186.
Dunia belaka tak ada artinya
Bila
akhirat dibelakanginya
Semua
mahluk kembali kesana
Baik
dan buruk ternyata padanya
187.
Jaga baiklah gelar ananda
Agar
ananda jangan ternoda
Pergunakan
teguh selama-lamanya
Untuk
agama untuk negara
188.
Syekh Azzami telah berkata :
“Banyak
sekali kulihat nyata
Bahwa
agama banyak ternoda
Oleh
orang yang bergelar dunia”
189.
Sangat benar fatwa Syekh Azzam
Dapat
terbukti siang dan malam
Tidak
sedikit iman tenggelam
Di
lautan hawa nafsu jahanam
190.
Kalau iman seorang tidak di dalam
Politik
juangnya hanya menghantam
Asalkan
dunia dan tulus digenggam
Tidak
perduli taqwanya tenggelam
191.
Penuh dunia buktinya nyata
Disaksikan
oleh seluruh mata
Bahwa
mereka bertuhankan hawanya
Tidak
bertuhan kepada Tuhannya!?
192.
Wahai anakku yang kucintai
Serah
dirimu kepada ilahi
Jangan
anakku menggantungkan diri
Kepada
mahluk pemain janji
193.
Orang munafik tidak perduli
Melanggar
janji seribu kali
Karena
lidahnya bertali
Lari
kekanan lari kekiri
194.
Ingatlah nandan da’wahnya Anbiya’
Da’wah
‘Ulama da’wah Auliya’
Menentang
ajaran para asqiya’
Agar
ummat menjadi atqiya’
195.
Wajib dicontoh jejak mereka
Berjuang
LILLAHI semata-mata
Membeli
iman membela taqwa
Menentang
iblis makelar neraka
196.
Bahwa iblis dua macamnya
Yakni
syaitan dan manusia
Yang
paling bahaya iblis kedua
Karena
lidahnya sangat berbisa
197.
Dekatkan dirimu kepada Tuhan
Jauhkan
dari pembela syaitan
Amar-ma’ruf
wajib tegakkan
Nahi-munkar
tetap aktifkan
198.
Abu Assuhud da’wahnya kontan
Mengetuk
hati dengan spontan
Tidak
meleset dari dugaan
Membantu
roda Nahdlatul Wathan
199.
Berkelana terus ke daerah-daerah
Bersama
khadami menjunjung perintah
Dengan
dua ribu dan dua wajah
Membela
iman membela syari’ah
200.
Haruslah Nadliyun syukur seribu
Ke
Abu Assuhud pahlawan jitu
Iman
taqwa di Ka’bah bersatu
Semoga
Allah tetap merestu
201.
‘Imran siap dengan kilat anginnya
Secepat
kilat kemana perginya
Menjunjung
perintah sepenuh ta’atnya
Fattah
Badawi merestuinya
202.
Berkelana ikhlas malam dan hari
Serta
imannya mengabdikan diri
Ratusan
ribu kilo dalam sehari
Di
masjid jami’ tempat kompromi
203.
Duplikat Ngampel dan Kalijaga
Berlaku
lebih tiga bulan nyata
Memancar
sinar di Nusantara
Menghidupkan
iman bersinar Taqwa
204.
Dua puluh enam dibagi dua
Pastinya
tiga belas merata
Pertujuh
menit seribu dan asa
Rahasianya
“Indahu ta’ala”
205.
Memang Tuhan Yang Maha Kuasa
Mengatur
alam-Nya sepanjang masa
Tak
ada mustahil untuk selama
Bila
Tuhan menghendakinya
206.
Sangat sempena tempat bertemu
Di
hira’ tempat turunnya Wahyu
Ia
menjelma di tempat itu
Maulana
Almalik mendapat restu
207.
Di salah satu warta berita…
Tak
pernah diberi kepada siapa?!?!
Laakin
oleh karena cintanya
Kepada
penerus dilimpahkannya
208.
Sungguh besarlah jasa seorang
Yang
dzahir bathinnya untuk berjuang
Memimpin
ummat ke jalan yang terang
Adil
makmur kebenaran gemilang
209.
Sayid Saggaf memasang kaca…!?!?
Tembok
keramat luar biasa
Siapa
memabah kembali padanya
Ciptaan
Tuhan Yang Maha Kuasa
210.
Pecut akhirat keliling dunia…!?
Di
dalam tempo sekejap mata
Orang
mu’minin menadahkan do’a
Membantu
iman membantu taqwa
211.
Assagaf memang banyak berjasa…
Pada
annahdliyin dimana-mana
Bantuan
moril dapat dirasa
Bantuan
materil dipandang mata
212.
Lenga hitam di padang sahara
Sanggu
pejuang dipurbakala
Sayid
Maliki melimpahkannya
Ummu
Qudsiah merestuinya
213.
Thariqat Hizib Nahdlatul Wathan
Disambut
luas desa dan dasan
Semua
asyik mendo’akan ikhwan
Menadahkan
tangan kepada Tuhan
214.
Sering sekali Hizib nan jaya
Menjadi
mahar putrid setia
Diserahkan
oleh pemuda kita
Mengharap
berkahnya sepanjang masa
215.
Wirid Annur berkumandang terus
Untuk
mereka yang masih tulus
Memuja-muji
Ilahi Quddus
Semoga
Tuhan hidupkan nufus
216.
Wirid Fasha dan Do’a Pusaka
Wirid
Khusus dan Sumber rezqinya
Diijazahkan
pada waktunya
Semoga
Allah memberkahinya
217.
Banyak sekali mubasysyirat nyata
Disampaikan
oleh Pewirid kita
Sungguh
ikhlas tak ada bandingnya
Membawa
ummat ke jalan yang nyata
218.
Ayahanda tabligh di malam sunyi
Hadapi
lautan makhlun insane
Agar
tersebar ajaran Ilahi
Di
Nusantara dan luar negeri
219.
Tabligh dibuka sepanjang malam
Dengan
luasnya luar dan dalam
Agar
ummat jangan tenggelam
Berkat
rahmat Pencipta alam
220.
Memang da’wah iman yang murni
Di
waktu nafahaat Rabbul Izzati
Membawa
ummat ikhlas sejati
Aktif
mengetuk Babul Jannati
221.
Ayuhai iman ayuhai taqwa
Ayuhai
Islam ayuhai agama
Ayuhai
ihsan ayuhai saudara
MA’ASHODIQIN
ABADAN ABADA
222.
Allahu Akbar Yang Maha Kuasa
Limpahkan
ni’mat setiap masa
Sehingga
hambaNya tidak merasa
Akan
ni’mat yang luar biasa
223.
Justeru itu marilah kita
Tetap
bersyukur tetap berdo’a
Agar
tetaplah terpelihara…
Segala
ni’mat selama-lamanya
224.
Janganlah lalai janganlah lupa
Sekalipun
nanda menjadi “Bapa”
Sumber
ni’mat perlu dijaga
Selama
hidup dialam pana
225.
Tak pandai bersyukur kepada Tuhan
Orang
yang tidak mensyukuri insane
Karena
Tuhan menjadikan wathan
Dan
menjadikan Nahdlathul Wathan
226.
Anakku kalian kuamanatkan:
“Membela teguh Nahdlathul
Wathan
Kompak utuh
sepanjang zaman
Iman taqwa
diperjuangkan”
227.
Sekian wasiat renungan masa
Pengalamanku
sekian lama
Khususnya
setelah bersaniwara
Berpestapora
di Nusantara
228.
Di Akhir abad ke-Empat belas
Sampai
masuknya kelima belas
Ayahanda
berdiam renungkan nafas
Akhirnya
mendapat ilham nan jelas
229.
Illahi Rabbi Yang Maha Kuas
Limpahkan
taufik hidayat dan ridha
Kepada
hambaMu ma’an Nahdliyat
Dunia
akhirat mendapat syafa’at
230.
Tuangkan langsung hujan berkat
Dari
Aluliya’ Ahlunnafahaat
Kepada
Nahdliyin serta Nahdliyat
Dunia
akhirat mendapat syafa’at
231.
Tegakkan Sasak setegak Rinjani
Membela
iman membela diri…
Tegak
utuh ikhlas berani…
Tidak
tertawan ajaran iblisi…
232.
Aamin Illahi ya Rabbal Alamin
Aamin
ya Karim Akramal-akramin
Aamin
ya Rahman Arhamar-rahimin
Aamin
fastajib bi Thahal-Amin
233.
Falhamdulillah Rabbil ‘Alamin
Wasysyukurulahu
minnan Nahdliyin
Shalat
salam li Sayyidil Mursalin
Wa
alaihi wa shahbihi ajma’in.
Wassalam,
Ayahanda, Almuhibb
( TGK.H.M.Zainuddin Abdul Majid )
0 komentar:
Posting Komentar