BAGIAN VII
KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
Setelah mempelajari konsep dasar antropologi ini,
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep, latarbelakang dan tujuan
sosiologi, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Deskripsi Materi
1.
Pengertian
Antropologi
Antropologi berasal dari kata yunani antropos, yang
berarti “manusia atau orang”, dan logos yang berarti studi (ilmu). Jadi,
antropologi merupakan disiplin yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin
tahu yang tiada henti- hentinya.
Antropologi merupakan salah satu cbang ilmu sosial
yang mempelajari budaya masyarakat. Antropologi juga mempelajari manusia
sebagai mahluk biologis sekaligus mahluk social. Ilmu ini lahir atau muncul
dari keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
dan budaya yang berada di eropa. Antropologi mirip sosiologi apabila
antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal,
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerh yang sama, sosiologi lebih
menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Ada dua sisi holistik dalam antropologi yang meneliti
manusia pada setiap waktu dan setiap waktu dan setiiap dimensi kemanusianya.
Arus utama inilah yang secara teradisional memisahkan antropologi dari disiplin
ilmu kemanusian lainya, yang menekankan pada perbandingan budaya antara
manusia. Antropologi memberi lebih banyak kejelasan tentang sifat manusia dari
pada ilmu- ilmu budaya lainya. Sisi ini banyak di perdebatkan dan menjadi
kontropersi sehingga metode anteropologi sering dilakukan pada pemusatan
penelitin pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
Disiplin anteroppoologi merupakan peroduk pemikiran
barat yang relatip baru. Akan tetapi, perkembangan ilmu ini relatip lamban
akibat keterbatasan tekhnologi yang di miliki manusia. Hal lain yang
menyebabkan kkelambanan perkembangan anteropolog adalah kegagalan bbangsa eropa
dalam memandang bahwa mereka dan bangsa- bangsa lain memiiki sifat kemanusiaan
yang sama. Mereka masaih menganggap penduduk di luar bangsanya sebagai ”biadap
atau bar bar”. Baru pada ahir abad 18, mereka menyadari keanekaragaman manusia
atau perilaku manusia yang di anggap biadab itu justru membantu mereka
memahhamip diirinya sendiri.
1. defines anteropologi
menurut para ahli
Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian
anteropologi menurut para ahli, antaralain yaitu:
a.
William A. Havilan: anteropologi adalah
setudi tentang manusia ynag berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manuusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkkap tentang keanekaragaman manusia.
b.
David hunter: anteroppologi adalah ilmu
yang lahir dari keingin tahuan yang tidak terbatas tentang manusia.
c.
Koentjaraninggrat: anteropologi adalah
imu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka waarna,
bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang di hasilkan.
2.
Ruang
Lingkup Antropologi
Secara khusus antropologi terbagi kadalam lima subilmu
yang mempelajari:
1. Masalah
asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis.
2.
Masalah terjadinya aneka ragam ciri
fisik manusia.
3.
Masalah terjadinya perkembangan dan
persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia.
4.
Masalah asal perkembangan dan persebaran
aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh dunia.
5.
Masah mengenai asas-asas dari masyarakat
dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh
dunia masa kini.
Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam
dua bagian yakni:
a. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang
melacak perkembangan manusia menurut
evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).
b. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia
ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.
Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga
yaitu: arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga
merupakan studi tentang praktik-praktik social bentuk-bentuk ekspresif, dan
penggunaan bahasa dimana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat
manusia.
Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan
pada empat aspek yang tersusun:
1.
Pertimbangan politik, dimana para
antropolog terjebak dalam kepentingan politik .
2.
Menyangkut hubungan kebudayaan dengan
kekuasaan.
3.
Menyankut bahasa dalam antropologi
budaya.
4.
Prefensi dan pemikiran individual dimana
terjadi hubungan antara jati diri dan emosi.
Seperti yang
telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga
bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.
a.
Arkeologi
Arkeologi merupakan cabang antropologi kebudayaan yang
mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan
serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama
itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
b.
Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhlu
yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum karena itulah manusia
dapat berbicara, berbahasa dan melakukan
gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang
serupa dengan manusia.
c.
Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan
perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, telaahannya pun
terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung,
dialami, serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian
etnologi ini mirip dengan arkeologi, bedanya dalam etnologi tentang kekinian
yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan
yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada
masa lampau dan masa kini.
Secara keseluruhan, yang temasuk bidang-bidang khusus
secara sistematis dalam antropologi
lainnya, selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi
ekonomi, antropologi medis, antropologi psikologi dan antropologi sosial.
1)
Antropologi Ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan
dan mengekspresikan diri melalui penggunaan baranng dan jasa material. Dengan
demikan ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset tentang teknologi .
2)
Antopologi medis
Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang
paling populer di Amerika serikat, bahkan tumbuh pesat diman-mana. Antropologi
medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak
memengaruhi evolusi manusia, terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan
paleopatologi.
3)
Antropologi psikologi
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang
mengkaji tentang hubungan antara
individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang
ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan
menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi dalam
pemikiran, nilai, dan kebiasaaan sosial.
4)
Antropologi Social
Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F di
Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dalam kajiannya, antropologi sosial
mendiskripsikan proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi
masyarakat primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai tingakt
peradaban.
3.
Tujuan
Dan Kegunaan Antropologi
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menerapkan
ilmu antropologi dalam berbagai tindakan dan interaksi. Untuk lebih jelasnya
tujuan dari antropologi adalah:
1. Tujuan Akademis
Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada
umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
2. Tujuan Praktis
Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku
bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri.
Adapun kegunaan antropologi bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari antaralain yaitu:
1. Melihat dengan jelas tentang manusia, baik
sebagai pribadi maupun anggota kelompok masyarakat.
2. Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat
dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
4. Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi
gejala sisial masyarakat yang makin kompleks.
5. Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan
penciptaan teori-teori tentang asal-usul kepercayaan, keluarga, perkawinan,
perilaku bernegara, dan sebagainya.
4.
Konsep-Konsep
Dasar Antropologi
Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan
konsep dalam antropologi adalah penting karena pengembangan konsep yang
terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Benar
menurut Keesing yang mengemukakan tidak ada dua ahli antropolgi yang mempuyai
pendapat sama persis atau menggunakan simbol-simbol atau konsep-konsep yang
sama. Terdapat tujuh kelompok pengertian
kebudayaan yaitu:
1.
Kelompok kebudayaan sebagai keseluruhan
kompleks kehidupan manusia.
2.
Kelompok kebudayaan sebagai warisan
sosial atau tradisi.
3.
Kelompok kebudayaan sebagai cara dan
aturan termasuk cita-cita, nilai-nilai dan kelakuan.
4.
Kelompok kebudayaan sebagai keterkaitan
dalam proses-proses psikologis.
5.
Kelompok kebudayaan sebagai struktur atau pola-pola
organisasi kebudayaan.
6.
Kelompok kebudayaan sebagai hasil
perbuatan atau kecerdasan manusia.
7.
Kelompok kebudayaan sebagai system
symbol.
Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep
antropologi, diantaranya:
a. Kebudayaan
Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa
latin, yakni cultura dari kata dasar colere yang berarti berkembang tumbuh.
Namun, secara umum pengertian kebudayaan mngacu kepada kumpulan pengetahuan
yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna
itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya merujuk
kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan
kesenian.
b. Evolusi
Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah
transformasi yang berlangsung secara bertahap. walaupun istilah tersebut
merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam berbagai bidang studi. Istilah
evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari
suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk
pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir meeka.
c. Daerah Budaya (Culture Area)
Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah
ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya. Menurut definisi di
atas, suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan
yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama
kearah pinggir, sekeliling daerah pusat
pertumbuhan tersebut.
d. Enkulturasi
Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses
pembelajaran kebudayaan. dengan demikian pada hakikatnya setiap orang sejak
kecil sampai tua, melakukan proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai
makhluk yang dianugerahi kemampuan
uuntuk berfikir dan bernalar sangat
memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotornya.
e. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan
secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan ini timbul
.dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi (pembaharuan).
Menurut Everett M. Rogers proses difusi sangat erat
hubungannya dengan empat elemen yaitu:
1.
Sifat inovasi.
2.
Komunikasi dengan saluran tertentu.
3.
Tentang waktu.
4.
Tentang sistem sosial warga masyarakat.
f. Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling
memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan
diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya
sendiri.
g. Etnosentrisme
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa
kebudayaan dirinya itu adalah superior (lebih baik dan lebih segalanya) dari
pada semua budaya yang lain, inilah yang disebut dengan etnosentrisme.
h. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan
yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga
menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-temurun.
i. Ras dan etnik
Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki
sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu
kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan oleh
faktor hereditasatau keturunan.
Sedangkan etnik menurut Marger are groups within a
larger society that display a unique set of cultures traits. Jadi, dalam kajian
etnik lebih menekan kan sebagai kelompok sisial bagian dari ras yang memiliki
ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.
j. Stereotip
Stereotip (stereotype) adalah istilah yang berasal
dari bahasa Yunani, yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang berarti
citra atau kesan. Suatu stereotip mulanya adalah suatu rencana cetakan yang
begitu terbentuk sulit diubah.
k. Kekerabatan (Kinship)
Istilah kekerabatan atau kinship menurut antropolog
Robin Fox dalam karyanya Kinship and
Marriage (1969) merupakan konsep inti dalam antropologi. Konsep kekerabatan
tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat (kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan keturunan
(descent) dan aturan-aturan
perkawinan.
l. Magis
Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di
Inggris E.B Tylor dalam Primitive Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan
salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggrogoti umat manusia.
m. Tabu
Istilah tabu berasal dari bahasa Polinesia yang
berarti terlarang. Secara spesifik, apa yang dikatakan terlaranag adalah
persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yang keramat, termasuk yang suci
(misalnya, persentuhan dengan ketua suku) dan yang cemar (mayat).
n. Perkawinan
Agak sulit mendefinisikan perkawinan, karena setiap
istilah perkawinan tersebut memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh system
nilai budaya masing-masing. Namun, secara umum konsep perkawinan tersebut
mengacu kepada proses yang formal pemaduan hubungan antara dua individu yang
berbeda jenis (walaupun kaum lesbi pun terjadi, namun itu bagian kasus) yang
dilakukan secara serimonial-simbolis dan makin dikarakterisasi adanya
kesederajatan, kerukunan, dan kebersamaan dalam memulai hidup baru dalam hidup
berpasangan.
5.
Impelementasi
Antropologi Dalam Masyarakat
Indonesia
terdiri dari ribuan pulau yang dirangkai oleh selat, dan keadaan geogafisnya tidak merata. Faktor geografis suatu daerah
sangat berpengaruh pada jaringan komunikasi dan transportasi antar daerah
maupun pulau. Khususnya di daerah yang dikelilingi hutan belantara dan
pegunungan yang tinggi akan menghambat proses informasi, sehingga akan
berpengaruh pada pengetahuan penduduk di sekitar. Selain faktor geografisnya,
di masing-masing daerah memiliki berbagai macam suku bangsa, adat istiadat,
sistem nilai, budaya yang berbeda. Misalnya: suku jawa, sunda, madura, dayak,
minang, batak dan sebagainya. Sedangkan dari ras polynesia yang mendiami
Indonesia bagian timur, misalnya: Ambon, Timor, Irian Jaya. Keragaman budaya
tersebut telah memberikan pengaruh terhadap hubungan sosial masyarakat, sistem
pendidikan, mata pencaharian, dan pola berfikir manusia.
Misalnya
kebutuhan akan makan. Makan adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam
kebudayaan. Tetapi bagaimana kebutuhan itu dipenuhi; apa yang dimakan,
bagaimana cara memakan adalah bagian dari kebudayaan. Kebudayaan yang berbeda
dari kelompok-kelompoknya menyebabkan manusia melakukan kegiatan dasar itu
dengan cara yang berbeda. Contohnya adalah cara makan yang berlaku sekarang.
Pada masa dulu orang makan hanya dengan menggunakan tangannya saja, langsung
menyuapkan makanan kedalam mulutnya, tetapi cara tersebut perlahan lahan
berubah, manusia mulai menggunakan alat yang sederhana dari kayu untuk
menyendok dan menyuapkan makanannya dan sekarang alat tersebut dibuat dari
almunium. Begitu juga tempat dimana manusia itu makan. Dulu manusia makan
disembarang tempat, tetapi sekarang ada tempat-tempat khusus dimana makanan itu
dimakan. Hal ini semua terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh
sesuatu yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya
yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya. Proses perubahan tata cara makan
tersebut merupakan terjadi dari proses belajar sehingga menghasilkan perubahan
perilaku yang dinilai baik dan berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi
dan pendidikan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam implementasi landasan antropologi, adalah sebagai berikut:
1.
Identifikasi
kebutuhan belajar masyarakat
Identifikasi kebutuhan masayarakat ini bersumber dari
informasi masyarakat sekitar. Masyarakat tersebut terdiri dari tokoh
masyarakat, baik secara formal maupun informal, tokoh agama, dan perwakilan
masyarakat kelas bawah. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data
yang dijadikan bahan pengembangan kurikulum.
2.
Keterlibatan
partisipasi masyarakat
Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar, maka
masyarakat ikut serta dalam merancang kurikulum, menyediakan sarana dan
prasarana, menentukan nara sumber sebagai fasilitator, dan ikut menilai hasil
belajar.
3.
Pemberian
Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan dalam
bentuk pemberian keterampilan dan kemampuan dasar pendukung fungsional,
membaca, menulis, berhitung, memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam
kelompok, dan menggunakan teknologi.
Evaluasi:
Setelah
mempelajari materi konsep dasar antropologi ini, coba kalian jawab beberapa
pertanyaan berikut ini:
1)
Jelaskan apa itu ilmu antropologi!
2)
Jelaskan bagaimana menerapkan ilmu
antropologi dalam kehidupan sehari-hari!
3)
Berikan contoh penerapan ilmu
antropologi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman kalian
masing-masing!
4)
Jelaskan manfaat mempelajari antropologi
berdasarkan pengalaman kalian masing-masing!
0 komentar:
Posting Komentar