Media Pembelajaran IPS
Sebagai Alat Bantu Pengembangan Bahan Ajar
A. Kompetensi Dasar
Diharapkan yaitu mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai alat bantu pengembangan bahan ajar IPS SD.
B. Deskripsi Materi
Ilmu Pengetahuan
Sosial sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, yang
diharapkan dapat membentuk karakter, sikap, serta kepribadian siswa tentu tidak
dapat hanya diajarkan dengan berceramah atau menjelaskan secara lisan. Untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPS yang disampaikan guru di
sekolah, perlu adanya media sebagai alat bantú untuk menjelaskan kepada siswa
maksud dari pelajaran yang hendak disampaikan guru kepada siswa.
Menurut Jarolimek
(1967: 80) bahan dan sumber belajar dalam IPS dapat dikelompokkan menjadi dua
kategori: (1) reading material (bahan bacaan) yang bisa berupa buku teks,
ensiklopedi, referensi, komputer, majalah, pamflet, koran, kliping, folder
perjalanan, kelas berkala, bahan cetak, dan (2)
non-reading material (bukan bahan bacaan), yang bisa berupa gambar,
film, filmstrips, rekaman, kunjungan lapangan, peta, bola dunia, dan berbagai
jenis sumber belajar yang berasal dari masyarakat. Kedua kategori tersebut
secara bersama-sama menyediakan sumber informasi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran IPS.
Penggunaan media
pembelajaran oleh seorang guru dalam pembelajaran tentu tidak begitu saja atau
tanpa dasar pemikiran atau alasan yang jelas. Ketika memilih sumber belajar,
yang perlu diperhatikan dan penting
untuk dipikirkan guru adalah tujuan yang akan dicapai. Salah satu sumber
belajar atau bahan yang dipilih seyogyanya efektif dan mampu membawa siswa ke
arah tujuan tersebut. Dengan kata lain, alat bantu pembelajaran, materi, dan
sumber yang dipilih mampu membantu guru untuk mencapai tujuan tertentu dalam proses pembelajaran. Berikut
ini beberapa alasan pentingnya guru untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran:
1) Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama;
media yang berbeda dapat membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda.
2) Rentang kemampuan membaca anak yang dipilih secara
acak untuk membentuk kelompok kelas sekolah dasar yang besar, rata-rata tiga sampai lima tahun di kelas
yang lebih rendah dan lima sampai sepuluh tahun di kelas-kelas menengah dan
atas.
3) Setiap media memiliki kekuatan yang khas dan
keterbatasan dalam menyampaikan pesan.
4) Dampak pesan yang disampaikan mungkin akan lebih
kuat jika lebih dari satu sistem sensorik yang terlibat untuk menerima hal
itu.
5) Bahan yang harus dipelajari sangat bervariasi,
abstrak dan kompleks.
6) Penggunaan berbagai media dapat memotivasi dan
meningkatkan kualitas ketertarikan siswa pada materi.
7) Model pembelajaran yang menekankan pada penyelidikan
dan memerlukan pemecahan masalah yang luas untuk mengatur pencarian informasi
tahap dan sumber.
8) Berbagai sumber yang bervariasi dapat memberikan
wawasan yang berbeda pada subjek yang sama. Hasil ini mungkin akan berbeda jika
guru hanya menggunakan satu sumber dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa
penggunaan dan pemilihan media oleh seorang guru dalam proses pembelajaran
harus memiliki berbagai pertimbangan dan tujuan yang jelas. Penggunaan media
dalam proses pembelajaran dilakukan semata-mata untuk membantu guru dalam
menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, bukan sebagai penentu utama dari
keberhasilan sebuah proses pembelajaran.
Kualitas suatu
sumber belajar, khususnya buku pelajaran, dapat diketahui dari keterampilan
guru dalam menggunakannya. Semua bahan
dan sumber belajar membutuhkan kemampuan guru untuk menyiapkan panggung belajar
dan memilih tempat penggunaannya. Sebagai contoh, di satu sisi, sebuah buku
pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS oleh seorang guru yang kurang
mampu berimajinasi dapat menghancurkan proses pembelajaran tersebut. Sementara
di sisi lain, buku yang sama digunakan oleh guru lain dapat menjadi salah satu
sumber belajar paling berharga yang tersedia untuk kelas. Dengan kata lain,
bahan dan sumber belajar tidak bisa dengan mutlak dianggap bahwa ia lebih baik
dari guru. Dikatakan demikian, sebagai mana dijelaskan sebelumnya bahwa
kualitas sebuah media dalam pemanfaatannya untuk sumber belajar tergantung dan
ditentukan oleh keterampilan guru dalam menggunakannya. Bukan anggapan
sebaliknya, bahwa medialah yang memproduksi program-program menarik untuk
anak-anak.
Berbeda halnya
dengan para guru kesenian, ketika
memerlukan bahan untuk mengajar secara kreatif, dengan mudah bahan itu
tersedia. Akan tetapi, kita tidak bisa
menganggap bahwa pasokan bahan ajar yang
murah akan menjamin adanya inspirasi dan kreativitas dalam mengajar.
Dengan demikian, diperlukan interaksi antara guru yang berbakat dengan berbagai
media yang sesuai sehingga mampu menghasilkan pembelajaran yang unggul dalam
IPS.
Secara umum sumber
belajar atau media pembelajaran IPS yang dapat dimanfaatkan oleh seorang guru
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: sumber bacaan dan non bacaan. Berikut
kedua sumber belajar IPS tarsebut dirincikan.
1) Sumber Bacaan
a. Buku bacaan, ini dapat dimanfaatkan oleh guru
sebagai sumber informasi untuk dijelaskan kepada siswa.
Untuk menggunakan
buku bacaan dalam pelajaran IPS dengan efektif, hal pertama dan utama yang harus dilakukan guru adalah
memilih salah satu dari beberapa fungsi buku seperti yang dituliskan Jarolimek
(1967: 83), yaitu (1) exploratory
reading, (2) securing facts related to the study, (3) map, chart, graph, or
picture study, dan (4) summarization of
learning. Dalam proses pemilihan tersebut, guru harus selalu mempertimbangkan
keterkaitan antara fungsi yang dipilih dengan materi yang sedang dibahas dan
karakteristik para siswanya.
Selanjutnya, ketika sudah memilih salah satu fungsi buku, kemudian guru
mengikuti langkah-langkah penggunaannya, yaitu:
a) Mengeksplorasi kemampuan membaca
b) Mendapatkan fakta yang berkaitan dengan materi
c) Peta, Chart, Grafik, atau Gambar
d) Menyimpulkan pembelajaran
b. Ensiklopedia
Di kelas-kelas
tinggi, idealnya semua ruang kelas memiliki minimal satu atau dua ensiklopedi
yang memang cocok untuk anak-anak. Sementara itu, di kelas rendah, ensiklopedi
dapat digunakan dan memberikan keuntungan dari waktu ke waktu, dan banyak sekolah di luar negeri menempatkan
ensiklopedi di kelas satu, dua, dan tiga.
Nilai suatu
ensiklopedia terletak pada kemudahannya dan cara memperoleh materi faktual di
banyak topik dengan cepat. Hal ini, seperti buku pelajaran, merupakan sumber
penting dari IPS dan salah satu sumber belajar yang akan digunakan selama
beberapa kali dalam pembelajaran materi IPS. Ketika ensiklopedi yang tersedia
di kelas rendah, guru akan mendapatkan gambar-gambar dan ilustrasi yang dapat
membantu dalam memberikan instruksi. Bagian pendek dari materi kemungkinan
dibaca anak-anak dari waktu ke waktu, dan beberapa siswa kelas rendah akan
dapat membaca bagian ensiklopedia secara mandiri.
Nilai utama sebuah ensiklopedia
bagi siswa kelas-kelas rendah adalah kontribusinya dalam membangun sikap
positif terhadap pemanfaatan bahan referensi. Melalui ensiklopedi, anak-anak
belajar lebih awal dan dapat menemukan jawaban atas banyak pertanyaan di
berbagai topik.
2) Sumber Nonbacaan
Bukan bahan bacaan
(non reading materials) merupakan klasifikasi istilah untuk menunjukkan bahan
yang lebih banyak tergantung pada penglihatan dan suara dalam menyampaikan arti
mengenai suatu hal daripada interpretasi kata-kata yang tercetak. Dalam arti, bahan belajar paling tergantung pada membaca
sampai batas tertentu, grafik dan peta memiliki judul dan legenda, filmstrips
memiliki judul. Walaupun demikian, sebagian besar perangkat belajar menggunakan
simbol, selain mencetak sebagai metode
utama menyampaikan makna.
Berikut ini adalah
ringkasan singkat dari beberapa cara menggunakan bahan-bahan tersebut dalam IPS,
yaitu:
a) Gambar, Foto, Ilustrasi
b) Film
c) Filmstrips
d) Slide
e) Overhead Proyektor
f) Media Audio
g) Televisi
h) Kamar lingkungan (Laboratorium lingkungan)
i)
Papan buletin
j)
Masyarakat setempat
Latihan
1)
Jelaskan apakah yang dimaksud dengan media
pembelajaran!
2)
Jelaskan bagaimana guru memilih media yang
tepat dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan berikan contohnya!
3) Jelaskan
bagaimana penerapan sebuah media dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan bahan ajar!
4) Buatlah beberapa contoh media pembelajaran IPS dengan menggunakan barang bekas yang ada disekitar kalian!
0 komentar:
Posting Komentar