Tuhan telah
menciptakan segala sesuatu dengan ketentuan, ukuran, dan pasangannya
masing-masing. Kesemuanya itu tidak terlepas dari adanya suatu pesan yang ingin
disampaikan kepada semua mahluk untuk dijadikan bahan kajian dan pembelajaran
dalam menjalani kehidupan, sehingga tidak ada satu papun di dunia ini yang
diciptakan Tuhan dengan tanpa tujuan dan maksud. Selanjutnya urusan manusialah
yang akan menentukan pembelajaran apa yang akan dapat dikaji dan diambil dari
semua yang diciptakan Tuhan.
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia sering tidak menyadari akan keberadaan Tuhan dalam setiap
sisi kehidupannya. Setiap nafas yang dihembuskan manusia tidaklah terhitung
nilainya kalau diukur secara material. Namun, pernahkan kita bertanya pada diri
kita sendiri, seberapa banyak nafas yang diberikan Tuhan Tersebut sudah kita gunakan
untuk mengagungkan nama-Nya, seberapa banyak kita menggunakan nafas tersebut
untuk melafaskan hal-hal yang positif dan memberi manfaat bagi diri dan orang
lain yang ada disekitar kita.
Sementara itu,
banyak manusia lainnya yang sudah tidak dapat menghembuskan nafasnya lagi
sehingga tidak bias melakukan satu hal apapun. Pernahkan kita bertanya pada
diri kita sendiri, bagaimana kalau yang sudah tidak bernafas itu adalah kita? Maka
dengan demikian tidak ada alasan bagi kita untuk lupa pada yang memberikan kita
nikmat tersebut. Dengan kata lain, sebagai manusia yang selalu sadar akan
adanya nikmat yang Tuhan berikan pada kita, maka kita harus terus bersyukur
dalam setiap hembusan nafas kita, sehingga kita tidak termasuk orang yang kufur
nikmat.
Nikmat lain
juga yang diberikan Tuhan kepada kita yaitu nikmat Kesehatan. Sering sekali
ketika seseorang dalam keadaan sehat terkadang tidak menyadari betapa
pentingnya kesehatan itu bagi manusia. Bahkan ktidak jarang nikmat kesehatan itu
digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting dan merugikan orang lain. Pentingnya
kesehatan itu selalu terasa ketika manusia itu sudah diberikan cobaan dengan
nikmat yang disebut sakit.
Ketika seseorang
dalam keadaan sakit pun, terkadang masih sempat berfikir bahwa kenapa Tuhan itu
tidak adil, kok saya diberi cobaan seperti ini. Ini artinya manusia itu sering
berfikir seolah-olah segala sesuatu yang diinginkan manusia itu harus sesuai
dengan yang diinginkan dan diharapkan manusia.
Hal demikian itu merupakan cerminan dari sifat ketidak sabaran dan tidak
adanya rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan pada manusia. Kalau saja
manusia selalu berfikir positif dan terus bersyukur atas segala nikmat yang
diberikan Tuhan pada manusia, maka kebahagiaan dunia dan akhirat sudah menanti
bagi manusia itu sendiri.
Dengan demikian,
semoba kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur dan berfikir positif atas
segala nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita, amiin.
0 komentar:
Posting Komentar